Meskipun jauh lebih besar dari Bumi, para ilmuwan tidak mengesampingkan kemungkinan adanya kehidupan yang akan ditemukan.
Sebuah diagram membandingkan tata surya kita sendiri untuk
Kepler-22, sistem bintang yang mengandung planet pertama “zona
layak huni” ditemukan oleh misi Kepler NASA. Kepler-22b, yang
paling mirip Bumi yang pernah ditemukan planet
yang mengitari bintang 600 tahun cahaya jauhnya, sebuah temuan
kunci dalam upaya berkelanjutan untuk mengetahui apakah ada
kehidupan di luar Bumi.
Planet Layak Dihuni
Para ilmuwan mengatakan bahwa Kepler-22b bergabung dengan daftar lebih dari 500 planet yang ditemukan mengorbit bintang di luar tata surya kita. Ini adalah yang terkecil dan yang terbaik diposisikan untuk memiliki perairan di permukaannya dan di antara bahan-bahan yang diperlukan untuk kehidupan di Bumi dan planet layak huni.
Foto Ilustrasi / Ames / JPL-Caltech / NASA / Reuters
Sebuah planet yang baru ditemukan adalah mirip dengan Bumi dan terletak di luar tata surya Bumi, berada dalam posisi yang tampaknya menjadi tempat yang ideal untuk hidup.
Planet ini berada di bagian tengah dari apa yang astronom sebut zona Goldilocks, yang sulit untuk menemukan tempat yang tidak terlalu panas, tidak terlalu dingin, di mana terdapat air yang sangat penting bagi kehidupan. Dan memiliki pusat hangat seperti suhu permukaan di dekat 72 derajat, para ilmuwan mengatakan.
Itu adalah planet pertama dikonfirmasi di zona layak huni untuk
Kepler, yang sudah menemukan planet mirip rockyplanets di tempat
lain. Dua kali sebelum astronom telah mengumumkan sebuah planet
yang ditemukan di zona itu, tapi tak ada yang menjanjikan sebagai
zona layak huni.
Ada beberapa planet menyerupai bumi telah ditemukan oleh para
astronom dengan menggunakan Kepler Space Telescope yang dimiliki
NASA. Dua planet tersebut diselimuti lautan yang luas dan memiliki
atmosfer yang cocok untuk kehidupan makhluk hidup dan juga manusia
seperti di Bumi.
Planet asing tersebut yang ditemukan dinamakan super-Earths. Dan super-Earth ini diberi kode 62E dan 62F oleh Kepler. Demikian dikutip dari MercuryNews, pada Jumat (19/4/2013).
Dengan mengorbit pada satu bintang tunggal di konstelasi (rasio) di
dua planet ini Lyra yang berjarak sekira 1.200 tahun cahaya dari
Bumi, merupakan bagian dari kelompok lima exoplanet (tiga planet
lainnya yang terlalu panas dan tidak ramah bagi kehidupan) dengan
sebuah bintang lebih kecil dan lebih dingin dibandingkan matahari.
“planet yang berpotensi untuk dihuni adalah kedua planet ini. Dan
mungkin masih banyak lagi planet yang berada dalam sistem bintang
yang belum terdeksi,” ucap peneliti utama dari teleskop Kepler,
Bill Borucki. Kepler 62E berukuran 40% lebih besar dari Bumi dan
mengorbit di lintasan bintangnya selama 122 hari. Sementara, Kepler
62F memiliki ukuran 60% lebih besar dari Bumi dan mengorbit selama
267 hari.
Dan Kepler 62F, berhasil ditemukan dengan melalui metode deteksi
kecerahan baru yang dikembangkan oleh astronom University of
Washington, Eric Agol dan Brian Lee.
“Hal ini tidak persis sama dengan planet Bumi, dan sedikit lebih
besar dan lebih dingin dibandingkan Bumi. Untuk mengungkapnya,
mungkin saya membutuhkan beberapa waktu untuk menemukan perhitungan
eksaknya,” kata Agol.
Selain dari dua planet lainnya, planet ketiga yang berpotensi untuk
dihuni adalah Kepler 69C. Planet ini mengorbit pada sebuah bintang
yang mirip matahari yang berjarak sekira 2.000 tahun cahaya.
Melihat jarak dengan bintangnya ini membuat Kepler 69C lebih cocok
disebut super-Venus dibandingkan super-Earth